POTRET HIDUP KELUARGA SAPARUDIN MENGHUNI GUBUK SEPERTI KANDANG KAMBING.
Tanah Datar.
Derita dan nestapa
datang silih berganti bagaikan sebuah potret buram kehidupan,itulah gambaran
yang pantas di berikan kepada Saparudin (53) bersama istrinya Lismaniar
(50),betapa tidak warga Jorong Bulakan Nagari Padang Magek Kecamatan Rambatan
ini telah puluhan tahun menghuni rumah yang nyaris sama dengan kandang kambing.
Hidup seadanya dengan
mengandalkan sebagai operator mesin bajak milik orang lain,tentu menjadi satu
kisah yang tak bisa dilukiskan,apalagi sawah masyarakat disekitarnya tidak bisa
digarap karena air irigasi kekeringan ,alhasil sudah beberapa bulan mereka
mengharapakan belas kasihan warga sekitarnya .
“Sebelumnya lai dapek
juo awak pitih,kiniko sajak aia banda kariang tapaso awak baranti mambajak
sawah,tambah barek iduik ko,apalagi anak kami masih duduk di SMP,tantu butuh
biayo,paling tidak untuak balanjo dan ongkosnyo ka sakolah “Ungkapnya pilu.
Disaat orang dipenuhi
gelak dan tawa,disaat orang dipenuhi harta yang berlimpah,Saparudin hanya
merenungi nasib setiap malam terlebih-lebih saat melihat anaknya yang lagi
terlelap di gubuk reot beratapkan ijuk,bayangan masa depan anaknya yang tak
pasti ,karena biaya hidup semakin lama samakin tinggi.
Kisah dari Padang
magek ini cukup memilukan,betapa tidak rumah yang dijadikan tempat hunian ini
telah bocor disana-sini,jika masuk kedalam rumah,terbentang tikar lusuh dan
ruangan yang tak berkamar,berlantai papan yang sudah lapuk dan berdinding bambu
tanpa peralatan elektronik,bahkan tidak mempunyai aliran listrik.
“Kami lalok batigo
dirumahko,jiko hujan labek kadang kami indak bisa lalok,co ikolah nasib kamiko
Pak,Iyo kami mandapek BPJS,Raskin dan Kip untuk anak kami,namun untuak mambuek
rumah yang layak indak tabayang jo kami samo sakali “Tuturnya Gundah.
Terpisah salah seorang
tokoh masyarakat setempat Syafril Jamal kepada Rakyat Sumbar Selasa
(21/2)mengungkapkan, warga Jorong Bulakan Nagari Padang Magek ini masih banyak
hidup dalam keprihatinan seperti keluarga Saparudin,Desy,bahkan walijorong
Bulakan pun masih butuh bantuan rumah layak huni,namun pihaknya telah berupaya
dengan memfasilitasi program bedah rumah untuk mereka dimasa datang.
“Saya memprioritas
keluarga miskin di Bulakan untuk mendapat program bedah rumah ditahun 2018
“Ujarnya.
Potret kehidupan yang
menerpa Saparudin ini merupakan satu dari
sekian warga Tanah datar yang membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah baik
daerah maupun Pusat.
Pantauan Rakyat
Sumbar,program yang dilakukan oleh Bupati Tanah datar Irdinansyah Tarmizi cukup
menjanjikan dan membuat lega warga miskin,pasalnya dengan berkantor di Nagari
dan tidur dirumah warga yang paling miskin dapat menjadi acuannya untuk
mengambil kebijaksanaan dalam mensejahterakan masyarakat.(alinurdin)
No comments: