TANGGAPI KELUHAN PETANI TANJUNG EMAS,BUPATI TINJAU LANGSUNG IRIGASI BATANG SELO.
Tanah datar.
Menanggapi keluhan masyarakat petani Tanjung Emas,Bupati
Irdinansyah meninjau langsung kondisi aliran irigasi Batang Selo yang mengairi
persawahan masyarakat Kecamatan Tanjung Emas dan sekitarnya Minggu (14/1-2017)
Musim kemarau panjang yang melanda Sumatera Barat beberapa
waktu lalu termasuk Kabupaten Tanah Datar menyebabkan beberapa daerah mengalami
kekeringan parah dan gagal panen. Salah satunya areal persawahan yang di nagari
Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas yang tidak bisa diolah karena ketiadaan
air yang mengalir sampai ke nagari Tanjung Barulak.
Untuk memastikan penyebab hal ini dan mencarikan solusi,
Bupati Irdinansyah dengan mengendarai sepeda motor didampingi Kadis PU,
Penataan Ruang dan Pertanahan Thamrin, Kepala Satpol PP dan Damkar
Nuryeddisman, Kabid Fispra Baperlitbang Irwan, Kabid Pertanian Tanaman Pangan
dan Holtikultura Nelita Yelda dan Camat Tanjung Emas Abramis Yuzi menyusuri
saluran irigasi Batang Selo sejauh 32 km yang melalui 4 nagari, nagari
Pagaruyung, Saruaso, Koto Tangah dan Tanjung Barulak.
Menyusuri jalan-jalan inspeksi di sepanjang aliran Batang
Selo yang tidak jarang melewati semak belukar dan melewati deretan pohon-pohon
besar, Bupati Irdinansyah beberapa kali menghentikan motor dan turun memeriksa
aliran air. Beberapa titik terlihat tumpukan sampah yang menghambat lajunya air
dan bahkan ada yang sengaja menghambat lajunya air dengan memasang pembatas
agar air bisa dialihkan ke saluran lain.
Kepada Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)
Daerah Irigasi Y Peto Kayo, bupati harapkan peningkatan koordinasi dan
peran GP3A dalam mengelola irigasi secara baik dan efisien.
Perlu duduk bersama untuk membuat komitmen seluruh petani
pengguna air mengatur penggunaan air secara bersama secara adil, merata
sehingga produksi pertanian tidak terganggu.
“Mumpung musim hujan sudah datang, kepada petugas irigasi
agar mengerahkan anggotanya membersihkan saluran irigasi dari sampah-sampah
secara berkala sehingga air dapat mengalir dengan lancar sampai ke Nagari
Tanjung Barulak ,” harap bupati kepada Kadis PU Thamrin didampingi Juru
Pengairan Wen Tasri.
Bupati tambahkan, “Sudah kita saksikan akar permasalahan
tidak sampainya air ke Nagari Tanjung Barulak karena ada yang sengaja
menghambat aliran air dan mengalirkan ke saluran-saluran lain yang tidak sesuai
kesepakatan sehingga debit air menjadi kecil ditambah beberapa lokasi yang
terhambat sampah dan dahan-dahan pohon,” beber bupati.
“Lakukan goro bersama membersihkan aliran air, libatkan
seluruh masyarakat, pemerintah daerah, TNI dan Polri siap membantu untuk
kegiatan ini,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang memiliki kewenangan
irigasi Batang Selo yang mengairi 10.000 ha, pada tahun 2017 akan dilakukan
pengerukan sendimen yang berada sepanjang Daerah Irigasi Batang Selo. “Jika hal
ini segera terwujud maka debit air akan semakin besar,” sampai bupati.
Untuk itu pesan bupati, segera lakukan rapat terpadu dengan
seluruh unsur terkait, Dinas PSDA Provinsi, Dinas terkait di Kabupaten,
Koramil, Polsek, petani pengguna air untuk mengambil langkah-langkah segera
untuk optimalisasi Irigasi Batang Selo.
Bupati juga sampaikan alternatif jangka pendek kepada
masyarakat Tanjung Barulak untuk menanam jagung. “Menunggu permasalahan irigasi
rampung, lahan yang tidak bisa ditanami padi agar ditanami jagung, karena
jagung mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan kepada Dinas Pertanian
untuk segera berkoordinasi dengan kelompok-kelompok tani mensosialisasikan
kegiatan ini,” pungkas bupati.(alinurdin)
No comments: