Breaking News
recent

KISAH PERJUANGAN RADIO YBJ-6 DAN PDRI DI LUBUK JANTAN LINTAU DALAM MEMPERTAHANKAN NKRI , DANDIM 0307 TANAH DATAR AJAK GENERASI MUDA TERUS MELESTARIKANNYA MELALUI PERINGATAN ATAUPUN DRAMA KOLOSAL.



  








Tanah datar.
Menyusuri jalan berliku dan terjal ,masuk hutan keluar hutan inilah perjuangan sebuah perangkat radio beserta para tokoh PDRI yang telah mengubah Indonesia menjadi satu negara yang berdaulat hingga kini .
Perjalanan dan perjuangan Radio YBJ pernah  dinapak tilasi oleh Kodim 0307 melalui drama kolosal dengan judul Jalan terjal menuju kemerdekaan Yengkie Bravo Juliet-6 ,penyambung nadi bangsa”.
Kisah yang hampir terlupakan oleh generasi muda Indonesia ,bagaimana perjuangan radio YBJ beserta beberapa tokoh PDRI yang penuh haru dan heroik demi pernyataan kepada dunia internasional bahwa  Indonesia masih ada .
YBJ-6 sebuah perangkat radio yang telah menggemparkan dunia dan menggugah peradaban dan kemanusian,sebuah pemancar radio yang melalui kata-katanya yang tersusun menjadi berita membangkitkan semangat bebas dari belenggu penjajahan ,manjadi harapan tentang sebuah kebebasan  untuk kemerdekaan.
YBJ-6 berjuang melalui corongnya di sebuah Negeri bernama Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara ,dari sanalah disampaikan bahwa Negara RI masih ada.
Pada tahun 1948, atau 3 tahun setelah RI diproklamirkan ,namun masih saja membentang jalan terjal untuk merasakan kemerdekaan ,Belanda masih berkeinginan menguasai jajahannya yang luasnya 60 kali dari negeri mereka .
1948 Yogyakarta sebagai  Ibu Kota RI direbut kembali oleh Belanda ,pemimpin RI ditawan ,perjanjian Linggarjati dan renvile dikhianati oleh Belanda,namun sebelum penangkapan Presiden RI Soekarno sempat mengirim kawat kepada Syafrudin Prawira Negara di Bukit Tinggi dan meminta untuk membentuk pemerintahan darurat .
Namun Bukitinggipun tak luput dari sasaran Belanda ,bom dijatuhkan para pemimpin PDRI terus menghidari  dari kejaran Belanda ,Syafrudin menyingkir ke Halaban Payakumbuh ,sejak saat itulah PDRI diangap lawan yang mengancam bagi Belanda ,para tokoh PDRI tersebut terus bergerak dan menghindari serangan- serangan Belanda .
Radio YBJ-6 dengan prekwensi 3035KC/8 menjadi corong PDRI dalam mendengar dan memberi khabar ,alat ini mampu menerima dan mengirim radiogram dan juga memonitor berita dalam maupun luar negeri YBJ-6 menjadi senjata ampuh untuk menghadapi musuh .
Belanda terus mencari keberadaan YBJ-6 ,karena sering mengudara dengan mengobarkan semangat perjuangan ,Belanda menyerang melaui darat dan udara ,para tokoh-tokoh terus bergerak dan menjauh dari kejaran Belanda , tak peduli jurang terjal,perangkat yang cukup berat itu terus digotong berjalan kaki keluar masuk hutan .siang dan malam demi menajuh dari kecurigaan Belanda demi nafas perjuangan bangsa .
Hingga akhirnya tibalah rombongan di Lareh Aie disebuah rumah gadang milik Inyiak Soma di Nagari Lubuk Jantan kecamatan Lintau Buo Utara dan dari sanalah Radio YBJ-6 diinapkan selama 3 bulan dan dari tempat itulah radio kembali mengudara dan dapat berhubungan dengan Sudarsono dan AA Maramis yang tengah mengikuti konprensi PAN Asia  di New Delhi ,disampaikanlah kondisi Indonesia yang masih ada sebagai Negara berdaulat,dan melalui tokoh –tokoh ini disuarakan kembali keberadaan RI kepada PBB dan dunia Internasional .
“Kisah ini harus terus diceritakan kembali kepada generasi muda kini agar tidak terlupakan,karena sejak drama kolosal dahulu hingga saat ini tidak ada peringatannya lagi “Sebut Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Bagus Tri Kuntjoro kepada Rakyat Sumbar melalui telepon selulernya Minggu (17/9).
 Menurut Dandim 0307 Tanah datar Letkol Arm,Bagus Tri Kuntjoro perjuangan Rakyat Indonesia khususnya Tanah datar dalam memeprtahankan ekssitensi Bangsa Indonesia ydengan mempertahankan Radio YBJ agar tidak direbut ataupun dihancurkan oleh Belanda merupakan bukti patriotisme dan semangat kepahlawanan masyarakat tanah datar pada waktu itu.
“Kepada generasi muda Saya mengajak agar terus mengingat dan mengenang jasa para pejuang yang telah mempertahankan Keberadaan radio YBJ -6 itu melalui drama ataupun peringatan –peringatan lainnya yang sifatnya mampu menanamkan jiwa pratiotisme kedalam diri kita ,kisah heroik ini haruslah diingat terus ,jangan terlupakan,oleh karenanya Jajaran Kodim 0307 berkerjasam dengan Balai pelestarian Cagar Budaya Propinsi Sumbar ,Riau dan jambi  pernah menapak tilasi kisah ini  melalui drama kolosal ini “Pungkas Bagus.(alinurdin)

No comments:

Powered by Blogger.