ANGGOTA DPRRI BETTY SHADIQ PASADIGOE SOSIALISASIKAN PERLINDUNGAN TKI.
Tanah
datar.
Anggota
DPR RI Betty Shadiq Pasadigoe prihatin melihat kondisi TKI yang banyak
mengalami penyiksaan, gaji yang tidak dibayar dan banyak dideportasi akibat
tidak mengikuti prosedural penyaluran TKI yang benar.
"Kita
mengharapkan calon TKI yang bekerja ke luar negeri dapat menaati prosedur yang benar,
karena menjadi TKI nonprosedural akan merugikan mereka dan sangat berisiko
seperti tidak adanya jaminan perlindungan dari negara, gaji yang tidak
dibayarkan, penyiksaan sampai pada deportasi," katanya saat sosialisasi
perlindungan TKI di Batusangkar, Senin(8/5)
Anggota
Komisi IX DPR ini menyebutkan para calon TKI harus diberikan pemahaman,
pengetahuan, dan pembekalan tata cara yang benar bekerja di negara lain.
"Sosialisasi
ini untuk meningkatkan pemahaman calon TKI yang ingin bekerja ke luar negeri agar
mengetahui bagaimana prosedur dan aturan dalam proses penempatan dan
perlindungan TKI di luar negeri," katanya.
Sementara
itu, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BP3TKI) Padang, Harris Nainggolan mengatakan sosialisasi program penempatan
TKI ini bukan bertujuan agar berbondong-bondong bekerja ke luar negeri, tapi
bagaimana TKI berangkat secara benar, prosuderal legal dan murah.
"BP3TKI
menyadari permasalahan TKI sebagai salah satu problem yang cukup mengundang perhatian
masyarakat, terutama dengan banyaknya permasalahan TKI ilegal seperti yang
terjadi saat sekarang ini," katanya.
Ia
menyebutkan selain masalah taat prosedur, masalah lain yang dihadapi TKI adalah
masalah rendahnya keterampilan dan tingkat pendidikan yang tidak sesuai dengan
pasar kerja.
"Bila
TKI sudah memahami prosedur dan tata cara bekerja di luar negeri, mereka akan
memiliki pengetahuan yang cukup sehingga jika ada masalah-masalah bisa cepat
melapor dan mencari solusinya," katanya.
Ia
mengharapkan calon TKI harus mempersiapkan persyaratan administratif sebelum
berangkat, bukan semata merasa siap secara fisik dan mental saja, serta mereka
juga harus memahami hak dan kewajibannya. (alinurdin)
No comments: