AKHIRNYA,WALINAGARI MINANGKABAU YANG SELINGKUH AJUKAN PENGUNDURAN DIRI.
TANAHDATAR,
Setelah ketahuan berselingkuh dengan bendaharanya,akhirnya
Wali Nagari Minang Kabau Alfani Hamdi MA, resmi mengajukan surat pengunduran
dirinya kemarin.
Surat pengunduran dirinya langsung diserahkan kepada Ketua
BPRN Yan Kasbari SE dan disaksikan langsung Ketua KAN,Babinkamtibmas Nagari
setempat .
Ketua BPRN Yan Kasbari kepada Rakyat Sumbar Senin
(6/2)Menyebutkan,surat pengunduran diri itu diserahkan langsung oleh yang
bersangkutan walinagari Alfani Hamdi .
“Surat pengunduran diri walinagari itu, ditulis dengan
tulisan tangan, dan langsung ia serahkan pada saya disaksikan ketua KAN dan
Babin Kambtimas," kata ketua BPRN yang akrab disapa Mak Yan.
Ditambahkan Mak Yan, surat itu sudah diserahkan ke Camat
Sungayang Aslamudin, Senin 7/2 kemaren, untuk selanjutnya diserahkan ke Bupati
Tanah Datar Irdinasyah Tarmizi, untuk segera dilakukan proses penerbitan Surat
Keputusan (SK) pemberhentian.
Menurutnya, disamping penyerahan surat pengunduran diri wali
nagari, juga diserahkan surat keputusan (sk) BPRN tentang pemberhentian
walinagari, notulen rapat dan berbagai surat kelengkapan lainya.
Ia pun berharap, bupati bisa dengan segera menerbitkan surat
keputusan dan sekaligus menunjuk Pj wali nagari yang baru, agar jangan sampai
terjadi kekosongan pimpinan di nagari yang pernah dinobatkan sebagai nagarti
terbaik tingkat nasional ini.
Seeprti yang diberitakan oleh Rakyat Sumbar,para tokoh
masyarakat Nagari Minangkabau Kecamatan Sungayang menemui Bupati Tanah Datar
Irdinansyah Tarmizi,disana mereka meminta agar Bupati segera memecat Walinagari
Alfani Hamdi karena telah terbukti berbuat asusila dengan Bendaharanya yang
berstatus janda,bahkan kedua sejoli ini telah menikah siri .
Akibat mabuk asmar terlarang itu Bendaharanya telah berbadan
dua alias hamil, Menurut warga setempat perselingkuhan Wali Nagari Minang Kabau
tersebut dengan bendahara nagari yang bernama Yuli Safnita, sebenarnya bukan
barang baru bagi masyarakat Minang Kabau,karena menurut mereka perbuatan
asusila ini sudah tercium lama oleh masyarakat setempat, masyarakat nagari
tetangga bahkan hinggga kabupaten Tanah Datar.
“Perbuatan ini telah mencoreng nama Nagari kami yang dulunya
pernah menyandang Nagari terbaik di Tanah datar maupun Propinsi Sumatera Barat
“Ujaranya salah seorang warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.
Kini label nagari terbaik yang disandang oleh Nagari
Minangkabau hanya tinggal kenangan, nagari ini sekarang sedang mengalami krisis
degradasi moral kepemimpinan.(alinurdin)
No comments: