SUNTING JAWI JUGA DIPERLOMBAKAN PADA ALEK PACU JAWI
Tanah Datar.
Diajang pacu
jawi ada satu kegiatan yang sangat dinanti oleh peserta maupun pengunjung yakni
lomba sunting jawi.
perlombaan
Sunting Jawi merupakan rangkaian dari alek pacu jawi ,memang perlombaan sunting
jawi tidak selalu digelar oleh panitia hanya dua atau tiga kali dalam setahun .
Keunikan perlombaan sunting jawi ini melihat
tekhnik pemilik jawi tersebut dalam menghiasi dan mendandani jawi mereka sehingga terlihat unik dan menarik dan
pada kegiatan ini dipadukan dengan tradisi masyarakat berupa arak-arakan
pembawa dulang .
Kepala Dinas
Budaya Pariwisata Pemuda dan olah raga ( BudParPora ) Tanah Datar Marwan kepada
Rakyat Sumbar Selasa(27/12) mengatakan ,Disamping perlombaan pacu jawi ,juga
diperlombakan tekhnik menghiasi jawi dan perlombaan ini juga diikuti oleh empat
kecamatan yakni Kecamatan Sungia Tarab ,Rambatan ,Lima Kaum dan Pariangan .
“ Hadiah
bagi pemenang pada perlombaan Sunting Jawi ini hanya sekedarnya ,namun harga
jual jawi pemenang kan meningkat “Ungkap Marwan .
Lebih lanjut
Marwan menyebutkan , 'alek pacu jawi' ini sangat penting untuk melestarikan
budaya dan tradisi masyarakat agar tidak punah serta menyatukan anak nagari
dalam meningkatkan sektor pariwisata di Luak Nan Tuo.
"Alek
pacu jawi ini mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya
masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat," tuturnya.
Pemerintah
Kabupaten Tanahdatar, tambah dia, akan terus menjadikan iven Pacu Jawi menjadi
'Alek Pariwisata Nagari'.
"Kegiatan
Pacu Jawi tersebut bisa dijadikan sebagai 'alek anak nagari' yang sampai saat
ini terus kita dorong untuk terus berkembang dan menjadikannya iven pariwisata
Sumatera Barat umumnya dan Tanahdatar khususnya," sebutnya.
Ditempat
terpisah Ketua Persatuan Olahraga Pacu
Jawi (Porwi) Tanahdatar, Khairul Fahmi. Dia mengatakan 'alek pacu jawi' ini
sangat penting untuk melestarikan budaya dan tradisi masyarakat agar tidak
punah serta menyatukan anak nagari (pemuda desa) dalam meningkatkan sektor
pariwisata di daerah setempat.
"'Alek
pacu jawi' ini mempunyai dampak positif bagi perekonomian dan sosial budaya
masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Lebih kurang 1000 orang
datang untuk menyaksikan balapan ini," katanya.
"Disamping
itu, bagi peternak sapi juga dapat meningkatkan kesejahteraannya. Setiap sapi
pacuan akan punya nilai jual yang tinggi dibanding sapi biasa," katanya.
'Alek pacu
jawi' saat ini tak lagi milik orang Tanahdatar saja, tapi sudah mendunia.
Pihaknya berharap masyarakat dapat mempertahankan tradisi tersebut dan tidak
terpengaruh dengan budaya asing.
Menurutnya ,Kegiatan
'pacu jawi' telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi sarana hiburan
yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pada kegiatan ini dipadukan dengan tradisi
masyarakat berupa arak-arakan pembawa dulang dan sapi-sapi terbaik yang
didandani 'suntiang' (sunting) dan pakaian.
Selain 'pacu
jawi', masyarakat juga dihibur kesenian tradisi anak nagari, 'gendang tasa' dan
'talempong pacik' serta permainan bagi anak-anak. Pada saat itu juga digelar
pertandingan layang-layang yang diikuti ratusan orang pecinta layang-layang. (Alinurdin)
No comments: