ALU KATENTONG IRAMA UNIK TRADISI DARI TANAH DATAR
Tanah datar .
Alu Katentong merupakan salah satu kesenian
yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar. Kesenian ini dimainkan oleh wanita
menggunakan alat penumbuk (alu) padi. Cara memainkannya adalah para pemain
menumbuk dengan irama. Masing-masing pemain mempunyai irama tersendiri sehingga
menghasilkan irama yang disebut Alang Babega, Alang Ka Turun, dan sebagainya.
Alu Katentong disebut juga dengan anak
kunci acara baralek terutama melewakan gala panghulu dan biasanya dibunyikan
saat calon panghulu hendak naik ke atas balerong .
Setelah itu calon panghulu diarak keliling
nagari sesuai dengan papatah Bahimbau kan di pakan na rami digolongkan dilabuah
nan panjang (di beritahu keseluruh masyarakat bahwa calon ini akan
dikukuhkan menjadi panghulu ).
Dan saat hendak naik ke atas balerong
,sebelum dibunyikan alu katentong ini ,maka calon panghulu tersebut belum boleh
naik ke atas balerong .
“Calon panghulu harus memenuhi syarat dan
menjawab pertanyaan dari bunda kandung “Nan babatang bagadang panjait ,babuah
sagadang mumbang ,masak pagi diambiak kapatang ,dimakan ciek indak habis,
dimakan duo indak sadang “ungkap St Syahril Amga ketua Majelis Tinggi Kerapatan
Adat Mingangkabau (MTKAM)Tanah Datar ini .
Menurutnya ,alu Katentong bukan sekedar
menumbuk batu “Batu ditumbuk indak ka hancur ,namun itu punya makna yang diantaranya yang disebut
diatas “jelas nya .
Dikatakan Syahril Amga ,Alu katentong
diciptakan oleh Sijantang Sutan Balun yang kemudian bagala Dt Parpatiah Nan
Sabatang dan Sutan Palito Basa yang kemudian Bagala Dt Ketemenggungan .
Menurut
pemuka masyarakat Padang Laweh, yang juga pemain alat musik Alua Katontong,
Akmal, alat musik ini dimainkan khusus dalam pertunjukan besar di dalam nagari.
Seperti dalam pesta adat, pernikahan dan acara khusus dikanagarian, seperti
pelantikan datuk dan walinagari.
Menariknya, para pemain, mengenakan baju adat Minangkabau. Sedangkan para lelaki mengenakan baju hitam, bagaikan seorang pendekar silat. Alat musik talempong sendiri, sejenis gamelan, dinamakan dengan alat musik aguang janah.
Selesai melakukan pertunjukan, para pemain akan pulang ke rumah sambil membawa kayu dan batu yang digunakan sebagai alat musik. Dan semua itu akan dibawa kembali ketika pertunjukan dilaksanakan di lain kesempatan.(alinurdin)
Menariknya, para pemain, mengenakan baju adat Minangkabau. Sedangkan para lelaki mengenakan baju hitam, bagaikan seorang pendekar silat. Alat musik talempong sendiri, sejenis gamelan, dinamakan dengan alat musik aguang janah.
Selesai melakukan pertunjukan, para pemain akan pulang ke rumah sambil membawa kayu dan batu yang digunakan sebagai alat musik. Dan semua itu akan dibawa kembali ketika pertunjukan dilaksanakan di lain kesempatan.(alinurdin)
Permisi uda / uni admin, ambo tertarik dengan kesenian iko, kapan jadwal pertunjukannyo admin ? Tarimokasih
ReplyDeleteSilakan datang ke Kantor Wali Nagari Padang Laweh... kuta siap layani.
DeleteMaaf penulis, ini sejarah harus di luruskan... mohon di cek langsung ke Nagari Padang Laweh, bukan ke sumber orang bukan nagari Padang Laweh.
ReplyDeleteTerimakasih atas perhatiannya, af atas comen saya. Kalau mau sejarah aslinya, dilakan datang ke kanotor Wali Nagari