PENGUSAHA SUKSES RICKY D NAZIR BERGELAR DT PADUKO MARAJO.
Tanah Datar.
Ricky D Nazir
pengusaha sukses menyandang gelar Datuk Paduko Marajo sabtu (10/9) di Rumah Gadang Pasukuan Singkuang Jorong Ganting Bawah Nagari Tanjung Alam Kecamatan Tanjung Baru,Tanah Datar.
Prosesi batagak penghulu itu dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Irjen Pol Syafrizal Akhyar,Wakil ketua DPRD Sumbar Arkadius Dt Intan Bano,Bupati Tanah datar Irdinansyah Tarmizi,Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra ,Yang Dipertuan Rajo Pagaruyung Sutan Muhammad Taufik Thaib,serta undangan lainnya.
Sebelum acara baralek gadang ini, sudah didahului dengan mufakat lebih dari 30 orang penghulu di Nagari Tanjung Alam, dimana semua penghulu bersepakat dan mufakat untuk menjadikan H Ricky D Nazir sebagai Datuk Paduko Marajo.
Prosesi batagak penghulu itu dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Irjen Pol Syafrizal Akhyar,Wakil ketua DPRD Sumbar Arkadius Dt Intan Bano,Bupati Tanah datar Irdinansyah Tarmizi,Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra ,Yang Dipertuan Rajo Pagaruyung Sutan Muhammad Taufik Thaib,serta undangan lainnya.
Sebelum acara baralek gadang ini, sudah didahului dengan mufakat lebih dari 30 orang penghulu di Nagari Tanjung Alam, dimana semua penghulu bersepakat dan mufakat untuk menjadikan H Ricky D Nazir sebagai Datuk Paduko Marajo.
Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Minangkabau
Pagaruyung, Darul Qoror Sultan H Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Maharajo Sakti
menjelaskan, gelar yang diberikan kepada Ricky Nazir adalah gelar sako yang ada
secara turun temurun dalam kaum dan datuk yang digantikan bertali darah menurut
garis matrilineal.
Gelar yang disandangnya adalah gelar
kaumnya sendiri karena sang mamak Datuak Paduko Marajo dalam istilah adat
"ka bukit lah tinggi dan lurah lah dalam". Artinya, hidup
bakarilahan. Gelar tersebut diberikan mamaknya Datuak Paduko Marajo kepada anak
kemenakannya karena umur sudah tua dan tidak mungkin lagi menyandang gelar adat
tersebut.
Gelar datuak diberikan kepada anak
kemenakan dan menurut waris sepanjang adat. “Ricky Nazir lah yang tepat
menyandang gelar adat tersebut," ujar Muhammad Taufiq Thaib.
Ricky Nazir dilahirkan di Padang, 29
Desember 1970 sebagai anak ketiga dari pasangan Drs H Nazir dan Hj Yurnalis.
Ricky menempuh pendidikan hingga SMA di kota Padang. Lulus dari SMA negeri 3
Padang pada tahun 1989, ia melanjutkan kuliah ke Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjadjaran Bandung.
Setamat kuliah, Ricky Nazir bekerja di
beberapa bank swasta di Jakarta sampai tahun 2004. Setelah itu banting
setir membangun bisnis sendiri. Berbagai bidang usaha seperti perhotelan dan
properti, perkebunan kelapa ...
Sebelumnya, Datuak Paduko Marajo disandang
oleh tokoh masyarakat Tanjung Alam dan sangat dikenal di lingkungan Kabupaten
Tanahdatar. Ricky berharap dengan amanah yang dia terima dapat menjadikan
Tanjung Alam lebih berkembang lagi.
Dia juga berharap para perantaunya
bisa menjadi tauladan serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan kampung
halaman. “Sebelum saya, Datuak Paduko Marajo di Tanjung Alam adalah Ketua KAN,”
ujar Ricky.
Ricky Nazir merupakan tokoh Minang yang
aktif dalam berbagai kegiatan sebagai perantau di Jakarta. Menurutnya,
menjadi datuak tidak selalu harus berdomisili di kampung.
“Apalagi zaman sekarang sudah hampir semua
ponakan berada di rantau, entah itu sekolah atau bekerja, maka tepatlah rasanya
kalau Datuak Paduko Marajo jatuh ke Ricky,” ujar Dony Oskaria, putra Tanjung
Alam yang juga anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Yuliandre Darwis menyebutkan, sosok Ricky Nazir yang sudah dianggap seperti
kakak sendiri itu, selama ini sangat peduli dan bersahaja. Apalagi ketika
diajak bicara ranah Minang, Ricky sangat respons sekali.
"Beliau juga bersama-sama dengan para
tokoh muda di rantau yang berkiprah di kementerian dan lembaga, akademisi dan
praktisi serta rekan-rekan di Sumbar, berkontribusi dalam pendirian Minangkabau
Business School and Entrepreneurship Center yang diresmikan Gubernur Sumatera
Barat beberapa waktu lalu," kata ketua lembaga negara Indonesia termuda
ini.
Dengan adanya kerja nyata yang menjadi
bagian dari kebanggaan sebagai orang Minang atau Minang Pride itu, kata
Yuliandre diharapkan lahir calon-calon generasi muda Minang yang sukses dalam
segala bidang, terutama wirausaha.
"Kini, dengan tagak penghulu di
Tanjung Alam ini, saya kira merupakan salah satu bagian dari rasa bangga beliau
terhadap kampungnya, ranah Bundo, untu
pelestarian budaya dan diharapkan makin besar perhatiannya pada ranah Minang," Pungkas Yuliandre. (alinurdin)
No comments: