MENYIGI PESONA BUKIK KUMAYAN PANDAI SIKEK KECAMATAN X KOTO,SURGA DUNI DILEMBAH TIGA GUNUNG
Tanah Datar.
Mengulas pesona alam Tanah Datar memang tidak habisnya.
Tidak sekedar alam yang indah, Tanah Datar juga memiliki berbagai budaya
tradisi yang unik dan menarik. Topografi Kabupaten Tanah Datar yang berbukit
dan bergelombang memberikan anugrah keindahan alam yang luar biasa. Wilayah
Tanah Datar berada di sekeliling Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung
Sago, terhampar Danau Singkarak menambah kekuatan pesonanya serta ada 25 sungai
laksana urat nadi yang mengitari Tanah Datar.
Setelah Nagari Tuo Pariangan dinobatkan sebagai salah satu
desa terindah di dunia versi Majalah Wisata Travel Budget dari Amerika Serikat,
pemerintah daerah dan masyarakat Tanah Datar merasa bangga atas pengakuan ini.
Namun dibalik pengakuan dunia Internasional ini sebenarnya mengandung tanggung
jawab yang besar membenahi infrastruktur, fasilitas pendukung. Hal yang
terpenting yang harus ditumbuhkan adalah kesadaran seluruh masyarakat mendukung
pengembangan pariwisata di Tanah Datar.
Bupati Irdinansyah pun berdecak kagum saat menyaksikan
keindahan alam Tanah Datar dari Bukik Kumayan Jorong Tanjung Nagari Pandai
Sikek Kecamatan X Koto, Selasa (13/09). Dari lokasi yang banyak berdiri
berbagai pemancar Televisi dan Radio ini dapat dinikmati pemandangan yang
sangat menyejukkan mata.

Ratusan bahkan ribuan bangunan dan rumah penduduk di
sebagian wilayah Tanah Datar dan kota Padang Panjang menyemut di kaki Gunung
Singgalang dan Gunung Marapi. Danau Singkarak yang merupakan danau terluas di
Sumatera Barat pun terlihat jelas.
“Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah prioritas
pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tanah Datar 2016-2021 dan
tujuan pembangunan yang tertuang pada misi ke 5 mewujudkan Tanah Datar sebagai
tujuan wisata utama daerah dan nasional,” ucap bupati saat bincang-bincang
dengan Walinagari Pandai Sikek Alfiar Dt. Tunaro Nan Balimau Sundai dan
masyarakat setempat.
Walinagari diminta menyediakan lokasi lahan yang nantinya
akan dijadikan rest area, yang nantinya dijadikan sebagai tempat
pemberhentian wisatawan, di sini nantinya bisa dijadikan areal parkir, pusat
jajanan, oleh-oleh, mushalla dan prasana lain yang dibutuhkan wisatawan. “Kalau
sudah tersedia, untuk pembangunannya bisa kita usulkan melalui pemerintah
provinsi,” saran bupati.

Diinformasikan Walinagari Pandai Sikek Alfiar Dt. Tunaro Nan
Balimau Sundai yang dibenarkan Iwan tokoh masyarakat setempat, beberapa waktu
lalu hampir 1.200 pecinta motor trabas dari berbagai provinsi menjajal Bukik
Kumayan. Peluang ini harus ditangkap oleh pemerintah daerah.
Belum lagi pengembangan taman buah, pengunjung dipersilahkan
memetik langsung buah dari pohonnya. Taman Buah yang berisi berbagai tanaman di
antaranya strawbery, jeruk madu, blackberry, blueberry, markisah telah digagas
oleh beberapa petani termasuk salah satunya Taman Buah Pak Naim.
“Untuk hasil yang lebih baik dan mendatangkan pengujung
dalam jumlah besar, harus dikelola dalam skala yang lebih besar, lahan yang
disediakan juga lebih luas dan jumlah tanaman pun harus ditambah, saya dorong
Pak Naim dan petani lainnya, dengan lahan yang sudah ada seluas 2 ha agar
dibentuk kelompok tani dan segera ajukan proposal pengembangan taman buah
kepada pemerintah daerah baik di kabupaten maupun di provinsi,” pesan bupati
saat singgah di Taman Buah Pak Naim. (alinurdin)
No comments: