MAK JATIN HIDUP DARI MENGAIS REZEKI DISISA PANEN.
Tanah Datar.
Sosok ringkih dan tua itu bernama Mak
Jatin,wanita tangguh yang berumur hampir delapan puluh tahun ini tak mau
menyerah dengan takdir dan nasib,hidup dari sisa panen orang lain,dari satu
sawah ke sawah yang lain demi menghidupi 2 orang anak dan 3 cucu.
“Berawal dari itu Ambo melakukan pekerjaan ini
,berbekal sebuah alat penampi beras,ambo pergi dari Sawah yang telah dipanen
urang punyonyo“Sebut Mak jatin.
Mak jatin telah lebih dri 15 tahun hidup tanpa suami yang dicintainya,orang yang telah memberikannya 4 orang anak itu meninggal karena sakit yang dideritanya
Meskipun mempunyai empat orang anak yang sudah berumah tangga,bukannya menjadikan hari tuanya nyaman,namun tak sedikitpun deritanya berkurang,maklum keempat anaknya juga hidup dengan kesusahan ,bahkan hampir seluruh anaknya berstatus janda dan salah seorang diantaranya telah ditinggal mati suami dan kini dia dan ketiga anaknya hidup bersama mak jatin di sebuah rumah kayu yang sudah lapuk dan beratapkan seng yang telah bocor,kadang malam letika hujan lebat tiba membasahi bumi ,mata penghuni rumah ini tak dapat memicingkannya sekejappun karena tetesan hujan masuk kedalam rumah ,paginya walaupun tidak tidur ,mak jatin tetap berjalan tertatih-tatih tanpa memakai alas kaki menuju persawahan warga yang telah dipanen.
Ketika ditanyo masalah lauknya,Mak jatin
menyebutkan,anaknya Imar membantu dirinya dengan setiap pagi pergi ke banda
irigasi untuk menangkap ikan pantau .”Namun hasil tangkapannyopun hanya sakedar
untuk dimakan sehari-hari,Kadang indak dapek sama sakali”Ujar dengan suara
parau.
Kehidupan nestapa ini terobat sedikit dengan
bantuan beras raskin dari pemerintah,namun untuk biaya sekolah cucunya tentu
menjadi satu beban berat bagi diri dan anaknya yang sudah janda itu.”Awak takuik
cucu awak ko indak bisa basekolah lae,dek karano kami iduik cukuik makan
”Tuturnya .
Mak Jatin seorang wanita yang pantang menyerah
dengan hidup,meskipun hidup dengan kemiskinan,namun seluruhnya dia
syukuri,hanya saja yang menjadi buah pikirannya adalah masa depan cucunya yang
tidak mempunyai ayah lagi,”Kok ado bantuan ternak itik ataupun kambing agiah
lah amak,biar cucu amak yang mengingannyo(memelihara),kan lumayan untuk biaya
ka sekolah”Harapnya .(alinurdin)
No comments: