Breaking News
recent

TANAH DATAR BUTUH TAMBAHAN CETAK SAWAH BARU








Tanah datar.
Wakil Bupati Tanah datar Zuldafri darma menghadiri  pencanangan tanam padi serentak Kletan sawah baruah di Jorong Padang data Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas Minggu (12/2).
Dalam sambutannya  menyampaikan, penambahan lahan melalui pencetakan sawah baru adalah bagian dari solusi mendukung ketahanan pangan, khususnya di  Tanah datar  dan Indonesia pada umumnya, “Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan memiliki lahan luas serta subur, namun dari tahun ketahun selalu mendatangkan beras import dari Vietnam, Thailand bahkan India,” Kata Wabup
Salah satu penyebab Indonesia mengimport beras karena petani di Indonesia pada umumnya kurang maksimal dalam pemanfaatan dan pengolahan lahan pertanian, “Lahan pertanian di negara yang mengeksport beras ke Indonesia lebih kecil, namun negara-negara tersebut lebih maksimal dalam pengolahan,” ungkapnya.
Menurut Wabup , hal lucu lainnya yang terjadi saat ini yaitu petani yang tinggal dikampung malah membeli sayuran, rempah dan kebutuhan pokok lainnya pada penjual keliling dan itu kemudian dibawah kekebun, “Kalau kita manfaatkan setiap jengkal lahan pekarangan dan perkebunan, akan mengurangi pengeluaran belanja rumah tangga dan itu bisa ditabung untuk membiayai sekolah anak anak kita,” ucapnya.
Diakhir sambutannya, Wabup meminta kepada SKPD terkait agar segera mengkalkulasi kebutuhan pangan, pasokan atau ketersediaan masyarakat Tanah datar , “Hitung kebutuhan, pasokan dan ketersediaan pangan. Ketahanan pangan tidak hanya menyangkut  beras tetapi meliputi, makanan non beras, sayur mayur, rempah, ikan dan lain lain,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanah datar Ir. Daryanto Sabir menyebutkan ,Luas sawah 22945 ha sementara itu target panen tahun ini di tanah datar 55900.
“Umumnya tanaman padi di tanah datar hanya 2 kali panen dalam satu tahun dan rata –rata sawah tadah hujan sementara itu untuk tanaman jagung kita menargetkan Target 6169 ha dan saat ini  masih tercapai sekitar 26% akibat pola tanam yang belum maksimal dilakukan oleh masyarakat”Jelasny Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura Provinsi Sumatera Barat
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura Provinsi Sumatera Barat Ir. Candra mengungkapkan gerakan tanam padi serentak ini dilakukan diseluruh Indonesia karena selama ini target kita belum pernah terpenuhi.
“Kondisi ini diakibatkan karena curah hujan yang tidak memadai untuk kebutuhan air sawah oleh karenanya dibutuhkan pengalihkan cara tanam padi ke jagung tidaklah cocok sebab jagung pengolahannya jauh lebih sederhana dibandingkan padi, jadi nanti apabila ingin mengalihkan lagi ke padi maka prosesnya sangat sulit bagi petani kita”Katanay.

Dr. Ir. Widi Harjono, MSC Kepala Pelatihan Pusat Kementan RI menyebutkan,pada prinsipnya pemerintah RI melalaui instutuisi nya akan membantu permasalahan yang ada di daerah termasuk di Kabupaten Tanah Datar ini.(alinurdin) 

No comments:

Powered by Blogger.