Breaking News
recent

KASUS CABUL DITANAH DATAR CUKUP TINGGI










Tanah Datar.
Menurut Catatan dari Kasatreskrim Polres Tanah datar kasus pencabulan yang  dilakukan oleh tenaga pendidik sejak 2013 cukup tinggi, hal ini harus menjadi perhatian serius semua pihak.
"Mulai 2013, 2014, 2015, 2016, sampai saat ini polres setiap tahun menemukan tindak pidana Asusila (cabul) dengan tersangkanya Oknum tenaga Pendidik, yang rata-rata korban mereka adalah para murid, baik itu cabul yang sifatnya sejenis (kecendrungan LGBT) atau kepada korban lawan jenis, "ucap Kapolres Tanah Datar AKBP irfa Asrul hanafi melalui kasatreskirm AKP Anton Luther kepada wartawan Selasa (21/2).
Disampaikan AKP.Anton Luther, SH, diantara oknum-oknum tersebut, tercatat selama 2016 sampai saat ini ada 4 nama oknum pendidik yang telah mencoba dinginnya "Kandang Situmbin".
"Pelaku Inisial Z, seorang oknum guru mengaji pada 2016 dengan sangkaan telah melakukan sodomi kepada muridnya, kedua tersangka A, Spd oknum Guru SD yang mencabuli muridnya, kasusnya saat ini telah P21, kemudian Tersangka I, yang baru-baru ini sempat bikin geger warga Salimpauang, " sampainya.
Terakhir di katakan Anton seorang Oknum Guru SD nagari Lima Kaum Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar, Inisial BI yang saat ini telah di amankan di Mapolres, di duga telah mencabuli 5 orang murid, 4 siswi kelas 1 SD, dan 1 siswi kelas 2.
"Tersangka yang tercatat Sarjana Agama (Sag) ini kami ringkus pada Kamis, 16 februari lalu dan saat ini sedang di lakukan pemeriksaan, ada indikasi jumlah korban lebih dari 5 orang siswi, " terang Anton.
Guna sedikit mencari titik terang persoalan yang sangat mencoreng nama dunia pendidikan di Tanah Datar, kami mencoba mencari Informasi di kejaksaan Negeri Tanah Datar, tentang apa sebenarnya yang membuat para oknum-oknum tenaga pendidik, yang kita kenal sebagai para pahlawan tanda tanda jasa ini, harus berurusan dengan para penegak hukum dan merasakan dinginnya Sel Tahanan.
Sementara itu Kepala kejaksaan Negeri Tanah datar M.fatria melalui Kasi Pidana Umum Yarnes, SH mengatakan kepada Rakyat Sumbar bahwa dari fakta persidangan yang di peroleh para Jaksa yang pernah menanggani kasus Tindak Asusila oleh Oknum Guru di Tanah Datar, terungkap selain melampiaskan nafsu bejatnya, para Guru menyalahgunakan Figur seorang guru yang melekat pada dirinya.
"Oknum Tenaga Pendidik pelaku cabul benar-benar memanfaatkan figurnya sebagai seorang guru/tenaga pendidik, dalam melancarkan aksinya, hingga kadang kala oknum ini melakukan perbuatan bejatnya sampai berulang kali dan kepada banyak korban, " terang Yarnes.
"Seperti telah kita ketahui bahwa masyarakat dan para siswa/siswi sangat memandang Figur seorang guru sebagai sosok yang harus dan sangat di hargai serta di hormati, keistimewaan inilah yang di salah gunakan para oknum Guru pelaku cabul terhadap korban-korbannya, hingga ketika terungkap mereka harus berurusan dengan pihak berwajib, " tutupnya.(alinurdin)

No comments:

Powered by Blogger.