NUR,WANITA TUA PENGHUNI GUBUK REOT DITENGAH BANGUNAN MEWAH KOTA BATUSANGKAR
Tanah Datar.
Tubuh tua dan renta,berjalan terbungkuk tidak membuat wanita tua bernama
Nurcahaya ini patah semangat hidupnya,meskipun menjalaninya dengan sebatang
kara.
Wanita berumur 70 tahun ini hidup dari penghasilan sebagai
pemulung.”Pantang bagi ambo maminta sadakah”sebutnya.
Kemirisan hidup tetap dijalaninya dengan tabah dan tawakal,menghuni sebuah
gubuk berukuran 2,5 x 1,5 meter merupakan satu ibadah bagi dirinya.”Baa indak
basyukur,walaupun hiduik co iko,”Ujarnya.
Gubuk yang dikelilingi perumahan mewah itu sudah menjadi surga bagi
Nurcahaya,meskipun dari dalam rumahnya yang terbuat dari kayu itu berisikan
tumpukan berbagai macam barang dan pakaian.
“Amak sudah ampek tahun tingga disiko ”Katanya kepada Rakyat Sumbar ketika menyambangi bersama Kasatlantas Polres Tanah Datar AKP Yulandi Rusadi SH saat mengelar giat "September
Ramah" HUT Polantas ke 61, membuat semua jajaran Lantas Polres Tanah Datar
yang hadir tertegun sejenak di sertai rasa iba yang menyelimuti beberapa orang
Polwan saat itu, terlintas dalam benak kami ternyata di tenggah rumah mewah di
kota Batusangkar, hidup seorang wanita tua renta dalam gubuk reot dengan ukuran
ruangan kamar yang sangat kecil, dan dari cerita beberapa tetangga Nur apabila
hujan turun kebumi maka atapnya pun tak mampu menahan derasnya air meluncur
kedalam ruang sempit itu (bocor).
Kondisi gubuk ini tanpa fasilitas MCK,sedangkan dapurnya hanya
beratapkan langit.kehidupan getir ini
terus dijalani tanpa mengeluh sedikitpun”Apak lah maningga tiga puluh tahun
yang lalu”Sebutnya.
Sementara itu menurut pengakuan Nur anak laki lakinya ada yang tinggal daerah
Simpuruik, namun sangat jarang menyambanginya.
Wanita yang sering sakit-sakitan ini akunya
bekerja sebagai pengumpul barang bekas, di duga luput dari perhatian pemerintah
Tanah Datar, jorong Parak Juar karena dari pengakuannya sudah beberapa tahun
ini ia tidak pernah menerima jatah Raskin dari Pemkab.
Bertahan hidup dan mencari makan sendiri
membuat Nurcahaya menjadi perhatian tetangganya yang rata rata memiliki rumah
permanen dengan konsep bangunan minimalis rata rata tipe 100 ke atas.
Jika kita mencari gubuk reot Nur tidaklah
terlalu susah, karena berada tepat di belakang sebuah SPBU di daerah Parak
Juar.
Rani tetangga Nur bercerita kepada kami
bahwa nenek renta ini adalah sosok yang gigih dalam menghadang pahit getir
hidup, setelah beberapa tahun mengenal "Nenek Nur" Rani mengakui
bahwa wanita tua ini tidak pernah meminta minta kepada masyarakat setempat,
namun jika sekali kali masyarakat sekitar rumah "elite" ini memberikan makanan
atau obat obatan kepadanya saat sakit, nur tidak menolaknya.
"Kalau hari hujan otomatis nur tidak
bisa memasak nasi, karena dapurnya hanya beratapkan langit , sehingga kami para
tetangga jika hari hujan kadang kadang mengantarkan makanan kepada Nur, karena kami yakin
pasti ia belum makan. Penghasilan nenek ini sangat tidak jelas karena
mengumpulkan barang barang bekas dengan kondisi tubuh yang untuk berjalanpun
tidak lurus ini merupakan permasalahan bagi Nur, " cerita Rani .(alinurdin)
No comments: