Breaking News
recent

HUT KE XIII RADIO LUHAK NAN TUO BERLANGSUNG SEMARAK







Tanah Datar.
Keberadaan radio sebagai salah satu media informasi masih sangat dibutuhkan masyarakat. Sesuai dengan fungsi yang melekat padanya seperti fungsi penerangan, pendidikan, hiburan dan propaganda, radio telah lama mendapat tempat di hati pendengarnya.
Begitu penting dan efektifnya peran radio ini diakui Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi saat mengikuti malam puncak HUT  ke XIII Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Luhak Nan Tuo 102,5 FM, Jum’at (17/1) di depan halaman Radio Luhak Nan Tuo Batusangkar.
Bupati Irdinansyah sampaikan Radio LNT sebagai bagian dari pemerintah daerah menjadi garda terdepan dalam penyampaian dan penyebarluasan informasi kepada khalayak masyarakat.
“Program-program pemerintah daerah dapat diketahui oleh masyarakat serta informasi dan himbauan-himbauan dapat disampaikan melalui radio LNT ini, sehingga tidak dipungkiri Radio Luhak Nan Tuo punya peran strategis,” ungkap bupati.
“Saya termasuk pendengar setia Radio Luhak Nan Tuo, senantiasa di mobil dalam perjalanan ke suatu tempat saya selalu mendengarkan siaran radio Luhak Nan Tuo,” bebernya lagi.
Bupati sampaikan banyak hal yang bisa pemerintah daerah sampaikan kepada masyarakat seperti himbauan menjaga lingkungan sehat dan bersih, tertib berlalu lintas, menggiatkan shalat subuh dan magrib berjamaah yang diikuti magrib mengaji, mendorong pondok-pondok tahfiz, serta edukasi bahaya narkoba.
Begitupun dalam program yang dimiliki Radio LNT, adanya lomba MTQ Udara serta MTQ Tahfiz, saya mendukung hal ini karena selaras cita-cita kita, menjadikan Tanah Datar menjadi kabupaten tahfiz.
Ke depan kepada Dinas Kominfo sebagai instansi penanggung jawab, bupati minta untuk dibuatkan program “Masyarakat Bertanya, Bupati Menjawab”. Ini menjadi jembatan menampung keluhan dan aspirasi masyarakat secara langsung.
Bupati juga memuji keberadaan fans radio LNT yang mempunyai inisiatif mengangkat acara HUT Radio LNT dengan meriah. “Keberadaan fans bisa membesarkan Radio LNT, jadi beruntunglah Radio LNT yang memiliki banyak fans sekaligus peduli dan kompak,” puji bupati kepada fans yang hadir dari seluruh penjuru Tanah Datar bahkan yang datang dari Solok dan Sijunjung.
“Semoga Radio Luhak Nan Tuo semakin jaya di udara dan bisa menjadi inspirasi di tengah-tengah masyarakat,” harap bupati.
Sementara Kadis Hubkominfo Erizal Ramli dalam laporannya menyampaikan kegiatan berkat dukungan dan kerja keras fans yang diketuai Rusli. “Hanya dalam waktu 4 hari panitia yang dibentuk sendiri oleh fans Radio LNT bekerja mempersiapkan HUT ini, terima kasih Bapak Rusli selaku ketua panitia dan seluruh fans yang telah berkontribusi,” ungkap Erizal.
Erizal sampaikan Radio LNT saat ini memiliki 6 penyiar dan sudah menjangkau seluruh kecamatan dan nagari di Tanah Datar. Tidak hanya itu juga sudah menjangkau hampir seluruh Kab/Kota di Sumatera Barat.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, Dinas Kominfo bertekad secara bertahap meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung operasional Radio LNT.
“Kita menginginkan Radio LNT terus berkembang dan maju seiring kemajuan teknologi, sehingga kualitas di berbagai aspek pun dapat ditingkatkan,” harap Erizal Ramli.
Di kesempatan itu turut hadir Staf Ahli Bupati Imran, Kadis Dikbud Abrar yang juga sebelumnya merupakan Kadis Kominfo dan beberapa kepala OPD serta fans radio LNT.
Juga diumumkan pemenang sekaligus penyerahan hadiah lomba MTQ Tahfiz antar siswa SD, MIS dan Pondok Tahfiz se Tanah Datar dalam rangka HUT Radio LNT sekaligus peringatan 1 Tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar.
Sekilas Radio Luhak Nan Tuo
Seperti yang dituturkan secara bergantian oleh 3 penyiar senior yang menggawangi radio yang dulu disebut radio Pemda, Yasrizal, Nurhayati dan Dwita Nurfalinda.
Munculnya Radio LNT tidak terlepas dari ide bapak bupati saat itu Masriadi Martunus yang mempunyai impian memiliki media komunikasi seperti radio ataupun televisi.
Keinginan ini yang dijawab oleh Kepala Kantor Inforkom saat itu Alfian Jamrah beserta Yusrizal. Setelah dilakukan studi banding ke daerah lain dan dipersiapkanlah segala sesuatu yang dibutuhkan.
Akhirnya tanggal 16 Februari 2004 tepat jam 16.00 WIB, Radio LNT resmi perdana mengudara di Tanah Datar dengan Yasrizal yang lebih akrab dipanggil Mak Angah sebagai penyiar pertama sekaligus satu-satunya saat itu dan Mustafa Akmal selaku pimpinan pertama radio LNT.
Setelah 15 hari, diikuti hadirnya Nuryahati “Amay” atau juga dikenal sebagai Tiara dan dilanjutkan hadirnya Dwita Nurfalinda atau Wid.
Hal yang berkesan lainnya, saat gempa 2004 yang lalu cerita Amay, kita tetap siaran mengiformasikan tentang info terkini, menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap gempa sementara kondisi kita juga mencekam saat siaran karena bangunan rusak. Ini tetap kita lakukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta menerima informasi yang benar.
Dwita juga tuturkan program yang mendekatkan dengan pendengar di antaranya Ciloteh Minang Langkok-Langkok dan program-program mengangkat seni dan budaya Minagkabau.
Di kesempatan yang sama Odjie salah seorang penyiar menambahkan, saat gempa tahun 2009, Bupati Shadiq Pasadigoe juga perintahkan radio tetap mengudara 24 jam. ‘Saat itu saya ditelpon langsung Bapak Shadiq jam 01.00 Wib untuk siaran, walau berat saya tetap bahagia bisa membantu masyarakat tetap tenang sekaligus memberikan infomasi,” kenang Odjie.(alinurdin)

1 comment:

  1. assalamualaikum, saya rizky mahasiswa dari universitas swasta di jakarta. saya mendapat tugas untuk mencari tahu company profile radio yang ada di Kabupaten Tanah datar. apakah admin mempunyai kontak yang saya bisa hubungi dari salah satu penyiar/karyawan Radio Luhak nan tuo? saya berharap admin bisa membantu maksud dan tujuan saya. kurang lebihnya saya mohon maaf dan terimakasih atas bantuannya

    ReplyDelete

Powered by Blogger.